Dompet Dhuafa & Sasakawa Peace Foundation Bersinergi Untuk "menghidupkan" Taman Gesang yang Gersang
Foto : Istimewa |
Tapi sangat disayangkan, bangunan seluas 1564 m2 (34 x 46 m) itu mangkrak dan tak terawat. Taman Gesang yang seharusnya dpt dimanfaatkan untuk kebudayaan dan ruang kreativitas masyarakat solo kini tak lagi menampakkan aura artistiknya.
Tanggal 24 Maret kemarin Taman Satwa Taru Jurug dikunjungi oleh LSM dari Jepang "Sasakawa Peace Foundation" dan dari Dompet Dhuafa. Mereka bersinergi dalam proses revitalisasi Taman Gesang yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas secara maksimal, khususnya warga Surakarta.
Tentu itu menjadi angin segar buat warga solo untuk dapat memanfaatkan Taman Gesang sebagai ruang kreativitas buat anak muda masa kini dan yang akan datang. Dengan misi "menghidupkan" kembali Taman Gesang diharapkan dapat mencetak generasi yang unggul dan berbudaya.
Foto : Iffah Ipeh |
Kami (Komunitas Blogger Solo) selama satu jam melakukan diskusi bersama team Dompet Dhuafa dan team Sasakawa Peace Foundation, dari diskusi itu diharapkan dapat memunculkan ide inovatif agar Taman Gesang tidak menjadi gersang.
Foto : Iffah Ipeh |
Mengenal Dompet Dhuafa
Mungkin warga solo belum banyak mengenal tentang Dompet Dhuafa, karena Dompet Dhuafa tidak berkantor di Solo. Dompet Dhuafa merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa untuk terus mewujudkan masyarakat dalam pemberdayaan umat lewat dana ZISWAF (Zakat Infaq Shadaqah dan Wakaf)
Dompet Dhuafa menyalurkan dana ZISWAF itu dalam beberapa program, program kesehatan, ekonomi, pendidikan dan pengembangan sosial. Nah, dompet dhuafa juga mempunyai peran yang penting dalam pemberdayaan ekonomi pedagang kecil di komplek Taman Satwa Taru Jurug. Hal itu disampaikan oleh bapak Yudha Abadi selaku Direktur Pengembangan Jaringan Dompet Dhuafa dalam diskusi kemarin.
Ini merupakan kali ke 5 dompet dhuafa bersinergi dalam pemberdayaan Taman Satwa Taru Jurug. Beberapa kegiatan Dompet Dhuafa di Jurug meliputi, pengobatan gratis, pemeriksaan gigi, dan pembuatan shelter untuk pedagang. Tentu itu sangat berarti guna memberdayakan umkm di Solo. Khususnya pedagang kecil yang belum bisa mengembangkan usahanya. Kendala yang sering di alami pedagang kecil itu terletak pada modal dan tempat untuk berjualan. Semoga Dompet Dhuafa sukses dengan program-program di sektor Ekonomi dan pengembangan sosial.
Foto : Dompet Dhuafa |
Revitalisasi Taman Gesang
Tak bisa dipungkiri, kesenian tradisional di Indonesia mulai ditinggalkan generasi muda jaman now. Kita tak ingin kesenian dan budaya tersebut hilang di telan zaman.
Semua itu terbukti dengan menurunnya minat generasi muda untuk mengikuti atau pun sekedar melihat pagelaran kesenian.
Tapi selama yang saya lihat masyarakat luar negri sangat antusias untuk mempelajari kesenian tradisional Indonesia. Mereka juga antusias sekali belajar menabuh gamelan dan melantunkan tembang keroncong.
Foto : Iffah Ipeh |
Mengembangkan dan melestarikan warisan leluhur tersebut menjadi kewajiban kita agar dapat memupuk generasi millenial tetap mencintai seni dan budaya. Salah satunya ya dengan "menghidupkan" kembali Taman Gesang.
Nah, kunjungan Sasakawa Peace Foundation dan Dompet Dhuafa dalam rangka revitalisasi taman gesang menjadi kabar baik buat pecinta budaya dan seni masyarakat, khususnya masyarakat surakarta.
Foto : Iffah Ipeh |
Di mana Sasakawa Peace Foundation ini merupakan yayasan yang berkomitmen untuk mencapai tujuan dengan menerapkan ide dan metode inovatif, salah satunya tentang revitalisasi Taman Gesang yang berada di komplek Taman Satwa Taru Jurug.
Kazuhiko Tada sebagai Director SPF, Akiko Horiba sebagai program director SPF dan Mariko Hayashi sebagai Program Officer Sasakawa Peace Fondation memberikan penjelasan panjang lebar tentang revitalisi taman gesang yang akan dilakukan.
Foto : Iffah Ipeh |
Panggung Gesang
Foto : Iffah Ipeh |
Nah, panggung gesang ini juga salah satu wujud apresiasi untuk mengenang sang maestro. Panggung gesang ini launching pada tanggal 1 Oktober 2017, yang diresmikan oleh bapak Slamet Raharjo, selaku owner Omah Sinten Heritage Hotel & Resto.
Adanya panggung gesang yang digelar tiap senin wage ini diharapkan bisa menjadi ruang kreativitas bagi masyarakat solo. Pagelaran senen wagen menghadirkan kelompok musik keroncong kota solo, OK PANDHAWA. Selain menikmati lantunan musik gesang, pengunjung yang hadir dapat melihat beragam lukisan dan foto Gesang.
"Panggung Gesang sudah berjalan 4 kali Senen Wagen => Bulan November, Desember, Januari, dan Maret." Ucap Sadrah Deep selaku koordinator Panggung Gesang.
Foto : Iffah Ipeh |
Panggung gesang ini berkomitmen menggandeng komunitas, agar semua orang bisa memanfaatkan panggung gesang untuk berekspresi, dalam hal seni & budaya tentunya.
Ini pagelaran Panggung Gesang untk memperinganti Seabad Gesang, yg dihadiri Endah Laras.
Foto : Iffah Ipeh |
Harapan & Ide Inovatif Terkait Revitalisasi Taman Gesang
Sebagai warga solo tentu saya sangat bahagia dengan hadirnya sinergi antara Dompet Dhuafa dan Sasakawa Peace Foundation untuk merevitalisasi Taman Gesang.
Taman Gesang berdiri di tanah yang sangat luas, didalamnya ada aula, tribun penonton, jembatan kecil dan patung sang maestro. Kita berharap pengembangan seni dan budaya sebagai wujud pelestarian seni budaya dan tradisi masyarakat Solo.
Ada juga tribun penonton yang tidak terawat, sehingga tidak berfungsi dengan semestinya.
Taman Gesang berdiri di tanah yang sangat luas, didalamnya ada aula, tribun penonton, jembatan kecil dan patung sang maestro. Kita berharap pengembangan seni dan budaya sebagai wujud pelestarian seni budaya dan tradisi masyarakat Solo.
Foto : Google |
Ada juga tribun penonton yang tidak terawat, sehingga tidak berfungsi dengan semestinya.
Foto : Google |
Nah, lahan-lahan itu bisa di optimalisasi untuk mencanangkan program kebangkitan kebudayaan dan seni.
Ini ada beberapa harapan agar dapat mewujudkan Taman Gesang sebagai taman yang berfungsi sebagai ruang kreativitas seni dan budaya buat masyarakat luas. Bisa diwujudkan dibeberapa titik yaitu :
1. Didirikannya Museum Gesang
Ini adalah salah satu impian warga Solo agar ada Museum Gesang. Tentunya dengan adanya Museum Gesang diharapkan mampu merangsang jiwa seni generasi muda dan dapat membuat kita bangga akan keindahan seni, terutama Keroncong.
Sehingga dengan adanya Museum Gesang dapat memberikan kontribusi dalam kebudayaan global.
Sehingga dengan adanya Museum Gesang dapat memberikan kontribusi dalam kebudayaan global.
2. Berdirinya space khusus untuk pelatihan, workshop yang berkaitan dengan keroncong. Adanya space untuk workshop ini diharapkan menjadi wadah buat mengembangkan bakat anak muda yang punya potensi dalam hal seni dan budaya, khususnya keroncong. Yang terpenting semua tentang Gesang dan Keroncong.
3. Adanya space khusus untuk CAFE JAMU.
Dengan adanya cafe jamu, pengunjung bisa melihat pagelaran seni sambil menikmati jamu yang langsung di olah oleh peracik jamu. Tentu ini akan menjadi kekhasan tersendiri buat Taman Gesang.
Seperti yang pernah disampaikan oleh Puan Maharani, bahwa Indonesia ini memiliki produk seni budaya beragam, tapi tidak hanya akan menjadi ekspresi nilai budaya saja, melainkan punya nilai Ekonomi. Sehingga masyarakat Indonesia mampu memenuhi tuntutan zaman dengan membuka peluang usaha, batik dan jamu misalnya.
3. Ada mushola
4. Dan mungkin nanti akan ada tambahan space jika Taman Gesang sudah berjalan optimal. Semua tergantung dari kebutuhan para pelaku seni.
Meskipun Gesang sudah wafat, tapi karya-karyanya tetap hidup dan mendunia. Tetap menjadi spirit dalam berkarya. Karna karya Gesang adalah hadiah teristimewa bagi generasi muda Indonesia masa kini dan selanjutnya.
Gimana, apa yang sudah kamu lakukan untuk negeri tercinta ini. Yuk, semangat berkreasi dan berbudaya.
Nah, setiap perjumpaan rasanya belum afdhol kalau belum berselfie.
Taman Satwa Taru Jurug
Alamat :
4. Dan mungkin nanti akan ada tambahan space jika Taman Gesang sudah berjalan optimal. Semua tergantung dari kebutuhan para pelaku seni.
Meskipun Gesang sudah wafat, tapi karya-karyanya tetap hidup dan mendunia. Tetap menjadi spirit dalam berkarya. Karna karya Gesang adalah hadiah teristimewa bagi generasi muda Indonesia masa kini dan selanjutnya.
Gimana, apa yang sudah kamu lakukan untuk negeri tercinta ini. Yuk, semangat berkreasi dan berbudaya.
Nah, setiap perjumpaan rasanya belum afdhol kalau belum berselfie.
Bersama team Sasakawa. Foto : Iffah Ipeh |
Dompet Dhuafa Republika
Philanthropy Building
Jl. Warung Jati Barat No.14
Jakarta Selatan 12540, Indonesia
Ph : +62 21 7821292
Fax : +62 21 7821333
Jl. Warung Jati Barat No.14
Jakarta Selatan 12540, Indonesia
Ph : +62 21 7821292
Fax : +62 21 7821333
Kantor Layanan Ziswaf
Perkantoran Ciputat Indah Permai Blok C 28-29
Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Ciputat - 15419
Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
Phone : +62 21 7416040 (Hunting)
Fax : +62 21 7416070
Call Center : +62 21 7416050
Email : layandonatur@dompetdhuafa.org
Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Ciputat - 15419
Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
Phone : +62 21 7416040 (Hunting)
Fax : +62 21 7416070
Call Center : +62 21 7416050
Email : layandonatur@dompetdhuafa.org
Taman Satwa Taru Jurug
Alamat :
Jalan Ir. Sutami No.109, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126
7,8 km
kondisi taman gesang menghawatirkan ya
BalasHapusBanged mak, smg segera bersinar.
HapusBanged mak, smg segera bersinar.
Hapus🎤panggung hiburan buat rakyat, kremasi workshop bikin kita makin dekat dengan seni
BalasHapus